Buah Binjai
Binjai adalah pohon buah sejenis mangga dengan bau yang harum menusuk dan rasa yang masam manis. Buah ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti bin-yaa, lam-yaa (Th.), belenu (Mly., beluno (Sabah), baluno, bauno, bayuno (beberapa bahasa di Filipina), binglu (Sd.), dan wani (Bl.). Nama ilmiahnya adalah Mangifera caesia.
Kerabat dekatnya, kemang, seringkali dianggap serupa dan
dimasukkan ke dalam spesies ini. Akan tetapi beberapa pakar menyarankan untuk
memisahkannya dalam jenis tersendiri, Mangifera kemanga.
Pemerian botanis
Pohon besar dan rimbun dengan tajuk yang indah, berbatang
lurus dengan tinggi mencapai 30-45 m dan
gemang 50-80 (-120) cm.
Pepagan (kulit kayu) berwarna coklat kelabu dan beralur-alur. Semua bagian
pohon, apabila dilukai, mengeluarkan getah keputihan yang tajam dan
menggatalkan. Getah ini akan membeku dan menghitam setelah kena udara beberapa
lama.
Daun tunggal, tersebar,
sering mengumpul dekat ujung ranting. Helai daun bentuk jorong sampai lanset,
agak bundar telur terbalik, 7-12(-30) x 3-5,5(-10) cm, kaku, menjangat, hijau berkilap di sebelah atas dan lebih pucat di
bawah, dengan ibu tulang daun yang menonjol, pangkal yang melanjut dan ujung
yang menumpul atau meluncip tumpul. Tangkai daun kaku, memipih, 1-2,5 cm.
Karangan bunga
dalam malai di ujung ranting, 15-40 cm, bercabang banyak dan berbunga lebat.
Bunga berwarna merah jambu pucat, berbilangan 5, harum; helai mahkota bentuk
garis, lk 10 mm; tangkai sari berwarna keunguan, lk. 5 mm. Buah buni, lonjong sampai bulat telur
terbalik, dengan ‘leher’ pada pangkalnya, berukuran 12-20 x 6-12 cm, kulitnya
tipis pucat kekuningan hingga kecoklatan berbercak. Daging buahnya putih susu,
berserat atau hampir tak berserat, mengandung banyak sari buah, berbau agak
busuk, masam manis sampai manis. Biji bulat lonjong sampai lanset, lk. 7 x 4
cm, kulit bijinya tipis dan tidak mengayu, monoembrioni. [1]
Kegunaan buah binjai
Binjai terutama ditanam untuk buahnya, yang biasa dimakan
segar setelah buah itu masak atau dijadikan campuran es. Binjai juga digunakan
sebagai campuran sambal, terutama untuk
masakan ikan sungai. Buah binjai yang masih muda tak
dapat dimakan karena duhnya sangat tajam dan menggatalkan. Bijinya
kadang-kadang dikeringkan dan diolah sebagai lauk makan nasi.
Kayu binjai dapat digunakan sebagai papan lantai dan
bahan konstruksi ringan.
Asal-usul dan penyebaran
Binjai menyebar secara alami di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung
Malaya; sebagian pakar meyakini Kalimantan adalah lokasi
asal-usulnya. Dari wilayah-wilayah ini, binjai dibawa dan dibudidayakan orang
di Bali, Filipina dan Thailand, serta agak jarang
di Jawa bagian barat.
Binjai terutama menyebar di dataran rendah di bawah 400
m, jarang hingga 800 m dpl. Jenis ini tahan terhadap penggenangan, dan seringkali
didapati dekat tepi sungai.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Translate
Popular Posts
-
Buah Binjai Binjai adalah pohon buah sejenis mangga dengan bau yang harum menusuk dan rasa yang masam manis. Buah ini juga dikenal ...
-
KOTA BINJAI adalah salah satu kota (dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya ) dalam wilayah provinsi Sumatera ...
-
David Archuleta A Little Too Not Over You BY : DAVID ARCHULETA. Oohhhh oh, oh.. It never crossed my mind at all. It...
0 komentar:
Posting Komentar